Namun, tidak semua pesantren atau TPQ di pelosok memiliki Al-Qur’an yang layak untuk digunakan.
Bahkan jika ada, kondisinya sudah tidak layak seperti halaman-halamannya hilang dan tercecer.
Kondisi ini membuat para santri kesulitan untuk menyelesaikan bacaan mereka. Lantunan ayat suci sering terhenti karena banyaknya halaman yang hilang atau tidak terbaca lagi.